Selasa, 06 Februari 2018

tetap normal

malam tetap sahabat 
malam tetap merindu
malam tetap merayu
malam tetap tersenyum
cinta matahari pada bumi tak pernah surut rindu siang selalu tersayat oleh kebohongan bintang
karena berpikir dengan senyuman adalah kebohongan
namun melakukan langkah kecil merupakan kebenaran
entahlah bintang selalu bertebar dan merayu
kadang meratap seakan sudah dewasa dan membina
mungil dan bercahaya kebenaran dan kebohongan memberi perlindungan

x

Senin, 30 Oktober 2017

Setelah sekian lama tidak buka blog, sangat canggung rasanya menulis disini. Sekarang blog ini akan menjadi temanku yang terbaik, tp bukan karya sastra yang akan saya tulis tp kisah keseharianku. Kisah yang mungkin lumrah dijumpai dalam hidup ini.

Bismillahirrahmanirrahim 

Selasa, 28 Januari 2014

kata itu banyak arti

let it flow, pasti banyak teman-teman yang mengucapkan itu atau sekedar mendengar dari someone special. ya benar kalau tidak salah artinya 'biarkan mengalir'. kata itu sering digunakan jika kita mendapat suatu masalah tapi ada rasa keraguan untuk memutuskannya, jadi kita akan mengeluarkan kata itu supaya tidak ada salah satu pihak yang tersakiti. jika mengacu pada bahasa indonesia dasar kata itu tidak baik karena tidak efektif, kalimat efektif sendiri harus tepat makna jadi tidak boleh ambigu atau bahasa gampangnya memiliki makna ganda. tapi apalah guna tata bahasa sekarang, di jaman modern ini bukan hanya kata yang di rubah tapi bahkan bahasa sekalipun sudah kocar-kacir, dijejaring sosial kita pasti sering menemukan ada dua pilihan untuk bahasa indonesia itu sendiri, kalau tidak salah ada pilihan bahasa indonesia dan ada juga pilihan bahasa indonesia gaul. kembali kepembahasan kata "biarkan mengalir" kata ini sering keluar dari seseorang entah itu cewek atau cowok yang keadaannya tertekan dengan suatu keadaan dan paling besar keadaan itu adalah masalah perasaan. ketika menginjak masalah perasaan ini yang sulit karena tiap otak manusia sangat relatif dan kerelatifan itu sulit dipadukan bahkan tidak bisa dipadukan. jadi saran saya ketika anda bertemu dengan kata "biarkan mengalir" anda katakan saja ohhhh of course let it flow, dan jabat erat tangan yang mengatakan sambil memasang raut wajah agak sedih. harapannya orang mengatakan itu bergetar hatinya dengan ekspresi yg anda buat. sekian dulu wassalam.....

Rabu, 02 Mei 2012

Bahasamu Memalukanku

Anak pertama dari keluarga yang sederhana, itulah aku, Verry yulianto yang juga biasa dipanggil Verry. Terlahir dari keluarga yang membingungkan karena aku terlahir di pulau jawa tepatnya kabupaten bondowoso yang mayoritas penduduknya menggunakan bahasa madura, begitu juga dengan aku, sehari-hari menggunakan bahasa madura. Pernah suatu hari aku bertanya pada Bapak untuk sekedar mengetahui silsilah keluargaku yang berbahasa madura, ternyata jawaban yang aku dapat malah menembah pertanyaan karena kata Bapak tidak ada keluarga aku yang berasal dari pulau madura asli, pertanyaan demi pertanyaan muncul tambah banyak, salah satunya “mungkin keluarga aku suku jawa asli?” jawabannya pun tidak karena dari buyut juga bahasa yang digunakan sudah madura dan memang tidak memungkinkan keluargaku berbahasa madura karena aku tidak paham sama sekali tentang bahasa jawa, apalagi menggunakannya.

 Pernah ketika aku berangkat sekolah yang jaraknya cukup jauh sehingga harus naik angkot, didalam angkot itu sudah ada dua pemuda yang umurnya kira-kira 27 tahun berbicara yang maknanya tidak aku mengerti tapi aku tahu jika dua pemuda itu menggunakan bahasa jawa. Pemuda itu melihat aku yang duduk disebelahnya dan juga melihat bet lokasi sekolahku dan kemudian bertanya “adik sekolah nang SMA telu yo?” tanya salah satu pemuda itu. Aku langsung mencerna maksud pertanyaan itu karena lumayan gampang dimengerti, langsung aku jawab “iya mas” jawabku dengan agak tidak percaya diri. Kemudian pemuda itu melanjutkan ngobrol dengan temannya dengan menggunakan bahasa jawa yang sulit aku cerna. Tiba-tiba angkot yang aku naiki berhenti karena juga ada penumpang yang mau naik, ternyata penumpang itu adalah Sandra, teman sekelasku. Kemudian aku ngobrol dengan sandra menggunakan bahasa indonesia karena Sandra adalah keturunan suku jawa jadi dia tidak mengerti bahasa madura. Kemudian angkot melaju dengan perlahan karena kuota penumpangnya masih sedikit dan masih kurang dari cukup jadi sopir angkot tidak mau melewatkan kesempatan jika ada penumpang yang memberhentikan angkotnya tapi dia tidak bisa berhenti karena ngebut. Dalam keadaan angkot yang pelan serta ditemani belaian angin yang menyejukkan pikiran, dua pemuda tadi bertanya “adik iki mudon nang endi?” pertanyaan itu ternyata terarah padaku, pikiranku tidak bisa mencerna kalimat itu sehingga aku garuk-garuk kepala. Pikiranku terus berputar tapi aku harus menjawab, kemudian dengan tenangnya aku menjawab seperti yang pertama tadi “iya mas”. Ekspresi dua pemuda itu langsung seperti bingung sehingga membuat aku merasa tertimpa beton, ditambah Sandra yang tertawa lumayan keras membuat wajahku disiram air panas. Kemudian Sandra menjelaskan pertannyaan itu “kata mas ini, kamu mau turun dimana Ver? Itu maksudnya, eh malah kamu jawab iya” mendengar penjelasan sandra rasanya aku ingin terjun bebas dari angkot itu bersama rasa maluku. Sandra kemudian ngobrol dengan pemuda itu menggunakn bahasa jawa yang menurutku seperti bahasa dari planet lain. Sejak kejadian itu aku takut bertemu dengan orang yang menggunakan bahasa jawa, tapi nasib berkata lain, setelah aku lulus SMA kulanjutkan kuliah di Jember yang mayoritas mahasiswanya menggunakan bahasa jawa. Seperti neraka rasanya, kemana-mana bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa. Tapi selamanya aku tidak akan terisolasi dengan rasa takutku. Setiap hari aku berusaha menghafal maksud demi maksud dan kata demi kata yang diucapkan oleh teman-teman kuliah ataupun penjual nasi. Tidak terlalu lama aku belajar bahasa jawa dan kini aku bisa. Ternyata aku baru sadar orang madura lebih cepat belajar bahasa jawa, daripada orang jawa belajar bahasa madura.

Sorry yo ojo tersinggung rek sing jawi, wkwkwk....

Jumat, 13 April 2012

pagi perenggut

Yang ku tau disini kumenemani malam
Meresapi semua suara-suara
Hal menarik nan tenang
Tapi pagi begitu cepat datang

Rasa ngantuk tak sedikit pun lewat
Hanya makna yang tak ingin ku lewatkan
Dengan malam, dengan damai

Separuh malam direnggut pagi
Tapi bisa apa dia protes
 sudah ada undang2 siang dan malam
sapaan embun . belaian angin

ahhh...
begitu khas dikulit
sejauh mata memandang kabut tipis menghalangi
benar-benar keharmonisan alam